Rabu, 09 April 2014

PPAN Jawa Barat 2014

Finalis PPAN Jawa Barat 2014
Apa sih PPAN? PPAN adalah Pertukaran Pemuda Antar Negara. Program ini berada di bawah Kementrian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, nah masing-masing provinsi itu punya kuota untuk mengirimkan delegasinya. Seleksinya diadakan di masing-masing provinsi, yang bertanggung jawab adalah Dinas Olahraga dan Pemuda di masing-masing provinsi tersebut. Namun dalam pelaksanaan teknis seleksinya nanti biasanya diserahkan penuh ke PCMI. PCMI ini adalah Purna Caraka Muda Indonesia, ini ibaratnya sebuah ikatan alumni dari peserta PPAN terdahulu.

Singkat cerota akhirnya saya iseng untuk daftar, siapa tahu rejeki, nothing to lose lah. Karena KTP saya adalah KTP Depok, Jawa Barat. Otomatis saya harus mendaftar ke regional Jawa Barat. Ada 5 Program yang ditawarkan PPAN, Yaitu ke Kanada, Australia, Korea, Malaysia, dan Program di Kapal Pesiar menuju Jepang dan negara ASEAN lainnya. Program ini ada kriteria usianya, dan lama programnya beragam ada yang hitungan hari sampai hitungan bulan. Selengkapnya bisa cek pcmijabar.org atau website PCMI tiap regional. 

Tahap pertama adalah seleksi berkas, berkas yang dikirim adalah formulir, essay, dan scan KTP. Karena tugas kuliah yang lagi padet-padetnya alhasil saya baru sempat mengerjakannya di akhir-akhir deadline, kebiasan mahasiswa hehe. Selang beberapa hari kemudian saya dikejutkan dengan email masuk, yang menyatakan bahwa saya lolos tahap seleksi berkas. Dari sekitar 650 berkas yang masuk, terpilihlah 99 peserta untuk melaju ke tahap kedua. Namun yang membuat saya berpikir cukup lama adalah, waktunya yang sangat mendadak. Dalam email yang baru dikirimkan hari Jumat pagi, saya disuruh datang untuk seleksi tahap 2 hari Minggu, dan itu bertempat di kantor Disorda provinsi Jabar di Bandung. Tak hanya itu, saya juga disuruh agar membuat slide presentasi Post Program Activity yang harus dikirimkan paling telat Jumat pukul 20.00 WIB sebagai salah satu rangkaian tes tahap kedua.

Akhirnya saya memutuskan untuk menyelesaikan semuanya, toh saya sudah mengambil keputusan untuk daftar program ini. "Kita hanya perlu menyelsaikan sesuatu yang telah kita berani mulai" begitulah kalimat bijaknya kira-kira. Keesokan paginya saya langsung memesan tiket travel menuju Bandung, karena saya sudah harus mengisi daftar hadir pukul 06.30 WIB hari Minggu. Berbekal tanya-tanya dan rekomendasi teman-teman yang berasal dari Bandung, karena saya belum pernah sekalipun ke Bandung sendirian dan belum tahu letak lokasi pasti tempat yang dituju itu dimana. Urusan tiket sudah beres, saya akan berangkat pukul 21.00 WIB dari Depok. Hari ini saya ada agenda, Mozaik GUIM namanya, penutupan rangkaian acara Gerakan UI Mengajar januari lalu. Acara selesai sekitar pukul 19.30 WIB, saya langsung tancap gas pulang untuk mempersiapkan segalanya karena memang belum ada yang sempat saya persiapkan sebelumnya. Pukul 20.00 WIB saya sampai rumah, langsung bergegas makan, mandi, dan menyiapkan segala sesuatu yang perlu dibawa. Sekitar pukul 20.40 WIB saya baru bisa berangkat menuju agen travel di daerah Margonda Depok, dengan kesigapan kakak saya akhirnya saya berhasil diantarkan ke agen travel tanpa keterlambatan, hufffft.

Cobaan tak berenti sampai disini saja ternyata, karena terlalu terfokus kepada yang lain, saya bahkan sampai lupa saya mau bermalam dimana malam ini. Sementara saya baru akan sampai sekitar pukul 24.00 WIB. Sempat terpikir untuk tidur di masjid, pom bensin, warnet 24 jam, atau penginapan yang murah karena keterbasan finansial hehe. Apalagi saya tidak punya teman di Bandung, ada sih teman perempuan di ITB tapi gak mungkin saya numpang nginep disana kan?. Kenapa gak coba saya tanya teman-teman di UI yang punya teman di ITB saja, barangkali temannya itu bisa untuk saya tumpangi satu malam ini, ide itu kemudian muncul di pikiran saya. Tanpa pikir panjang, masih di dalam mobi travel saya mencoba menghubungi beberapa teman dekat saya, dan alhamdulillah Allah selalu memberikan jalan, Icha teman saya di GUIM bilang kalo temannya yang di ITB mau menampung saya untuk menginap di asramanya, Sendi namanya. Betapa bersyukurnya saya dianugerahkan sahabat-sahabat terbaik oleh Allah :). Singkat cerita saya dan Sendi janjian ketemu di ITB, dan langsung dijemput menuju ke asramanya di Asrama PPSDMS ITB. Berkat kebaikannya pula, pagi harinya saya diantarkan ke tempat seleksi tahap II di kantor Disorda Jabar.

Tahap Seleksi Tahap II
Dibuka oleh sambutan dari ketua PCMI Jabar yang mengucapkan selamat kepada peserta karena terpilih dari sekitar 650an berkas yang di-review essainya oleh 3 orang, kemudian disusutkan hanya menjadi 99 orang. Ia juga menjelaskan sedikit tentang program ini, dikatakanya juga bahwa setiap tahunnya Jabar selalu mendapatkan kuota lebih dari Kemenpora RI, kepercayaan Kemepora menganggap bahwa pemuda Jabar bisa menjadi tolak ukur pemuda di Indonesia.   

Seleksi dibagi menjadi beberapa grup, masing-masing grup terdiri dari 5-6 orang dan saya berada di grup J dengan 4 orang teman lainnya. Ada 4 sesi pada seleksi tahap 2 kali ini, yang pertama adalah Personal Interview, disini adalah bagian dimana pewawancara yang berjumlah 3-4 orang ini menggali kepribadian kita berdasarkan form pendaftaran yang kita buat. Oh iya perlu diketahui bahwa semua tahapan seleksi dari awal menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama. Sesi berikutnya adalah Panel Discussion,  disini adalah bagian dimana kita dituntut untuk berdiskusi, bekerjasama dalam tim, walaupun ada beberapa pertanyaan yang sifatnya individual knowledges. Selanjutnya adalah presentasi Post Program Activity yang telah kita buat sebelumnya, jadi kita dituntut untuk membuat suatu program apapun yang sasarannya adalah untuk masyarakat luas. Sesi terakhir adalah Art Performance, disini kita dituntut untuk mengeluarkan semua bakat seni yang kita punya, lebih bagus kalo yang berhubungan denga budaya Jawa Barat. Tak jarang dewan juri akan memberikan beberapa tantangan spontan disini seperti menyanyi, menari, dll. Kala itu saya membacakan puisi berbahas sunda yang dibuatkan oleh teman sejurusan saya yang kebetulan orang sunda asli. 

well, seleksi tahap kedua akhirnya selesai sekitar pukul 15.00 WIB. Saya langsung menuju Pasteur untuk beli tiket menuju Depok lagi. Saya dapat tiket pukul 16.00 WIB walaupun statusnya waiting list. Setelah nunggu sebentar, Alhamdulillah nama saya dipanggil, itu berarti saya bisa pulang sekarang. Sekitar pukul 20.00 akhirnya saya sampai di rumah dengan wajah semerawut gak karuan.

Kelompok J Seleksi Tahap II 
Seleksi Tahap III : Karantina  
"Selamat Anda lolos seleksi tahap ketiga karantina konfirmasi kehadiran sebelum pukul 24.00 WIB". Begitu kira-kira inti sms yang masuk ke HP saya sekitar pukul 21.30 WIB 3 hari setelah seleksi tahap II. Lagi-lagi saya dihadapkan pada pilihan sulit disini. Karantina dilakukan selama 3 hari di sebuah hotel di Bandung dari hari Selasa sampai Kamis. Otomatis saya harus meninggalkan kuliah, kuliah yang sebenarnya saya masih berusha mengejar materi-materi dan tugas-tugas yang tertinggal selama saya mengikuti program JENESYS 2.0 beberapa waktu lalu. Belum lagi jatah ketidakhadiran saya yang saya rasa sudah diambang batas juga karena hal yang sama. Huft, semuanya serba mendadak memang. Kembali ke konsep awal, saya harus berani menyelesaikan apa yang saya mulai. Life must go on, and you have to take decisions on your own choice. SMS konfirmasi kehadiran telah berhasil saya kirim.

Kali ini saya tak berangkat sendiri, saya berangkat bersama Dinia, teman se-fakultas yang juga menjadi pengajar di GUIM lalu. Kami berangkat pukul 09.00 WIB pagi karena registrasi dimulai pukul 13.00 WIB. Tempat yang begitu asri, dingin, dengan kesejukan alam yang alami menambah atmosfer kompetisi yang ketat di seleksi PPAN tahap ketiga ini. Dalam tahap ini terpilih 52 orang dengan mayoritas laki-laki. Karena memang kuota 5 orang untuk Jabar tahun ini kesemuanya untuk laku-laki, namun beberapa peserta perempuan tetap ikut karena kemungkinan penambahan kuota untuk perempuan. Jujur saya sempat kurang percaya diri berada di tengah-tengah orang hebat dari masing-masing kota/kabupaten di Jabar, terlebih saya tidak bisa berbahasa sunda layaknya peserta lainnya.

Pembukaan seleksi tahap akhir karantina akhirnya dibuka oleh Kepala Dinas Olahraga dan pemuda Jabar yang menyampaikan ucapan selamat dan harapannya terhadap para peserta. Setelah itu seleksi pertama langsung dimulai, bagaikan sebuah kejutan kami dihadapkan pada writing test dengan soal-soal analisis kasus yang membuat kening agak berkerut. Tak sampai disitu, kejutan kembali hadir setelah kami diberikan waktu istirahat beberapa menit pasca writing test. Ya, tes selanjutnya adalah Focus Group Discussion. Kami dibagi ke dalam beberapa kelompok, kemudian diberikan sebuah studi kasus tentang fenomena atau permasalahan yang sedang hangat di masyarakat, hasil diskusi kemudian dituangkan ke dalam peta konsep yang dipresentasikan di depan forum. FGD pertama selesai, kedua selesai, dan FGD terakhir... adalah FGD  Art Performance Group!!  lagi-lagi panitia memberikan kejutan

Hari pertama yang melelahkan akhirnya usai. Masih ada 2 hari lagi. Hari kedua adalah hari paling melelahkan, seleksi dilakukan sejak pagi dan kami baru bisa tidur sekitar pukul 24.00 WIB. Kami dibagi ke dalam beberapa kelompok lagi di sini. Sesi pertama adalah English Test, Listening, Speaking, Reading skills kita diuji disini. Selanjutnya adalah Cultural Performance, berbeda dengan yang sebelumnya kali ini kita dituntut untuk lebih mengedepankan pertunjukan yang sifatnya adalah kebudayaan Indonesia, khususnya Jawa Barat. Kal itu saya coba menampilkan tari Ondel-Ondel Betawi, walaupun gagal karena persiapan yang amat minim hehe. Interview menjadi tes selanjutnya, tapi bukan in depth interview, melainkan tentang Post Program Activity yang udah kita buat dalam bentuk proposal dan Interview dengan panitia alumni PPAN Jabar. Sesi terakhir ini barulah in depth interview, disini saya dikepoin abis-abisan dengan 3 orang pewawancara :D. Dan semua sesi hari ini telah selesai, tapi kita para peserta harus latihan untuk penampilan angkatan besok terlebih dulu sebelum merebahkan tubuh di kasur yang nyaman itu.

Pengumuman dan Penutupan
Finally, sampai juga di hari ini. Hari yang membuat raut wajah semua peserta tampak harap-harap cemas menunggu pengumuman. Tapi sebelumnya para Finalis PPAN Jabar 2014 harus menampilkan kekompakannya dalam penampilan angkatan, mengusung tema kebudayaan Nusantara, 52 Peserta dibagi menjadi 5 kelompok, dimana tiap kelompok ini nantinya akan menampilkan kebudayaan Nusantara yang berbeda. Ada yang menampilkan Tari Saman dari Aceh, Tarian Sunda dari Jabar, Tari Kecak dari Bali, Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan, dan Sajojo dari Papua. Penampilan kemudian ditutup dengan seluruh peserta menyanyikan lagu Merah Putih yang dipopulerkan oleh Cokelat sambil berpegangan tangan mengelilingi ruangan aula lengkap dengan pengibaran bendera Merah Putih oleh salah satu peserta di tengah lingkaran para peserta. Sontak suasana haru, bangga, semangat menghiasi ruangan saat itu, bahkan saya sampai merinding, emosi nasionalisme saya benar-benar mencapai titik maksimalnya saat itu, mungkin bukan hanya saya saja yang merasakannya tapi juga semua orang yang berada di aula itu. Salah satu panitia perempuan bahkan sempat menangis ketika itu, entah karena apa yang jelas momen itu adalah momen yang hampir sama saya rasakan ketika saya menyanyikan lagu Indonesia Raya di tengah ribuan suporter Indonesia di Stadion Gelora Bung Karno.  

Kelima nama laki-laki delegasi Jawa Barat untuk PPAN 2014 diumumkan. Kelima pemuda hebat yang saya yakin mampu merepresentasikan pemuda Jawa Barat di luar sana. Tak ada nama saya memang, tapi saya tak sedikitpun merasa kecewa, karena saya tahu kelima orang ini memang layak mendapatkan kesempatan ini. Menjadi 52 Finalis PPAN Jabar 2014 saja sudah menjadi kebanggan tersendiri bagi saya, bertemu 51 pemuda-pemudi hebat Jawa Barat dari total sekitar 17ribu pemuda Jawa Barat. Bagi saya pelajaran yang bisa saya ambil dari pengalaman ini sangat sangat berharga, lulus atau gak itu hanya sebuah hasil dari seleksi dimana pasti ada yang lolos dan belum lolos. PPAN Jabar mengajarkan saya untuk lebih banyak introspeksi dan evaluasi diri agar lebih baik lagi. Bagi saya pengalaman ini bagaikan pintu yang sudah berhasil saya buka, saya yakin masih banyak pintu-pintu lain yang menunggu saya buka, bahkan kalau perlu saya dobrak :). Terakhir, terimakasih untuk panitia dan teman-teman seperjuangan di PPAN Jabar 2014, sukses selalu untuk kita semua!
Kelompok 4 Karantina

9 komentar:

  1. Salam,

    Terima kasih kak tulisannya, kakak masih ingin mencoba daftr PPAN tahun 2016? Saya baru mau mencoba tahun 2016 ini kak, ketika nanti pendaftaran dibuka. Saya ingin bertanya tentangvpemvuatan essay, apakah kita menulis essay di dalam kotak yang telah di sediakan dalam formulir?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi Renita :)
      Terima kasih sudah membaca.
      InshaAllah saya tidak mencoba lagi, kasih kesempatan untuk yang lebih membutuhkan hehe.
      Mengenai essay berdasarkan pengalaman saya panitia akan memberikan beberapa pertanyaan, essay kita nanti menjawab pertanyaan tsb dengan dibatasi maksimal kata yang dapat ditulis. Semoga membantu :)
      Semangat mengikuti seleksi PPAN ya

      Hapus
  2. Salam, ka Azhari. sy fajri. boleh mnta contoh post program activity nya ga ka? sy msh ngeblank yang itu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi Fajri, terima kasih telah membaca tulisan saya :) sayangnyya
      program post activity saya sudah hilang ditelan laptop saya yang lama :( sebagai gambaran rincian program yang saya buat saat itu adalah rumah belajar untuk anak di lingkungan kumuh. Struktur penulisannya sama seperti proposal kegiatan pada umunya. Kamu bisa cari di google contoh-contoh PKM. Semoga membantu :)

      Hapus
  3. Assalamu'alaikum. Permisi Kang, boleh Tanya soal essay Dan post program activity? Jika berkenan boleh email ke Itsnindi@gmail.com? Trmksh ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsalam Nindia,
      terima kasih telah membaca tulisan saya :) sayangnya file program post activity saya sudah hilang ditelan laptop saya yang lama :( sebagai gambaran rincian program yang saya buat saat itu adalah rumah belajar untuk anak di lingkungan kumuh. Struktur penulisannya sama seperti proposal kegiatan pada umunya. Kamu bisa cari di google contoh-contoh PKM. Semoga membantu :)

      Hapus
  4. Assalamu'alaikum. Permisi Kang, boleh Tanya soal essay Dan post program activity? Jika berkenan boleh email ke Itsnindi@gmail.com? Trmksh ^^

    BalasHapus
  5. kesan pertama membaca pengalaman mas/kang/kak azhari ini, membuat saya terpacu untuk mengikuti PPAN 2018, semua rasa kekepoan saya semuanya terbayar setelah membaca blog ini, terimakasih kang/mas/kak hhee...

    BalasHapus
  6. untuk pelaksanaa seleksinya bulan apa ya kak

    BalasHapus