Jumat, 21 Februari 2014

Tumbuh

Kau tahu bagaimana rasanya tanah tandus diguyur hujan?
Menghidupi yang mulai mati, menyejukkan yang layu, menumbuhkan yang berhenti berkembang.
Seperti halnya ketika kau datang, menentramkan.

Kau tau bagaimana sebuah tanaman tumbuh?
berawal dari setitik biji, yang kemudian mendapatkan energi dan matahari terus menerus.
Seperti halnya ketika kau hadir, sederhana menghias tawa.

Bagaimana jika sang tanaman semakin tumbuh membesar? adakah yang bisa menghalanginya agar ranting tak menyembul ke atap rumah?
Seperti halnya denganku.

Kau tau bagaimana rasanya menyimpan harap?
Pernah kucoba untuk menguncinya rapat-rapat, agar ia tak lagi merasuk.
Namun ia selalu menemukan celah terkecil untuk tetap merasuk, hingga aku membiarkannya tumbuh dan semakin tumbuh.

Kau tau jika semua proses sudah ada yang mengatur?
Jika iya, untuk apa mengelak. Biarkan saja tumbuh dan menemui muaranya.
Jika kemudian dua ranting yang tumbuh saling bertemu, dan mengikat satu sama lain, menemui pucuknya.

Semoga.

Untukmu yang masih akan tumbuh dan berkembang.
Depok, 21 Februari 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar