Udah lama gak nulis, kangen banget mau menggoreskan kisah saya disini..
Bukan tanpa alasan, ya sebulan kebelakang saya memang tak punya cukup waktu untuk membagi kisah saya disini, karena Ajang Pemilihan Abang Mpok Depok sangat mengalihkan dunia saya selama sebulan ke belakang hhe..
Banyak yang gak menyangka ketika saya tiba-tiba terpilih jadi 30 Finalis Abang Mpok Depok 2014. Memang dunia seperti ini dinilai sangat jauh dengan kepribadian saya sehari-hari, tapi saya tertantang untuk mempelajari suatu hal yang baru sekaligus mendedikasikan diri saya untuk kota kelahiran saya yaitu Depok, dan saya pikir Abang Mpok Depok adalah wadah yang tepat untuk itu.
Saya ingat betul ketika saya masih menjadi mahasiswa baru tahun 2011, saat itu saya ikut Best Wanna Be, salah satu program pengembangan di bawah BEM UI yang menghadirkan Abang & Mpok Depok tahun 2011 yaitu Bang Daniel dan Mpok Rahma Utami sebagai pembicaranya. Sejak sat itu saya langsung berucap dalam hati "suatu saat saya juga harus ikut Abang Mpok Depok".
Kesempatan itu baru datang di tahun ini, ya karena beragam aktivitas keorganisasian dan kuliah saya di kampus. Perjalanan dimulai ketika pengumpulan kelengkapan berkas, berbeda dengan kebanyakan peserta yang foto di foto studio, saya justru memilih foto sendiri di rumah dengan kamera handphone. Berbekal keahlian saya di bidang desain grafis, alhasil saya sulap lah foto itu layaknya foto di studio hhe..
Audisi Tahap 1
Sabtu, 10 Mei 2014 perjalanan dimulai. ketika itu total pendaftar sekitar 120an orang, penjurian tahap pertama meliputi tes tertulis tentang pengetahuan kota Depok, lalu dilanjutkan dengan penjurian FGD, bidang pemerintahan, pariwisata, bahasa asing, pengetahuan umum, dan unjuk bakat. 1 hari yang melelahkan akhirnya dipilihlah 60 orang yang akan masuk ke tahap 2, yaitu semifinal. Saya sangat yakin bisa lolos di tahap ini, dan benar saja pengumuman dilakukan dengan memajang foto 30 Abang dan 30 Mpok diatas meja terpisah.
pengumuman semifinalis |
Audisi Tahap 2 Semifinal
Keesokan harinya, Minggu 11 Mei langsung diadakan seleksi menuju tahap final. Jika hari sebelumnya juri berasal dari Ikata Keluarga abang Mpok Depok (IKAM), kali ini penjurian langsung dilakukan oleh juri profesional. Penjurian dibagi menjadi 5 pos, yaitu Psikologi, Bahasa Asing, Pengetahuan Umum, Pariwisata, dan Pemerintahan. Walaupun penjurian cukup singkat dibanding hari pertama, namun pengumumannya tidak sebentar. Pengumuman baru dilakukan sekitar pukul 9 malam, saya tidak punya ekspektasi lebih untuk lolos hanya saya yakin saya sudah memberikan yang terbaik. Pengumuman dilakukan melalui slide show, betapa bahagianya saya ketika Foto saya muncul dilanjutkan dengan suara MC "Abang Azhari Fauzan". Saya terpilih jadi 30 Finalis Abang Mpok Depok 2014!!!
Perjuangan memang membutuhkan pengorbanan. Ada hal yang harus dibayar ketika saya terpilih menjadi finalis AMD 2014, saya harus merelakan tidak mengikuti Kuliah Kerja Nyata UI pada semester pendek ini. Saya mengundurkan diri demi melanjutkan perjuangan saya di AMD. Life is Choice!
Pembekalan & Karantina
Selama kurang lebih satu bulan lamanya para finalis wajib mengikuti pembekalan setiap harinya. Dimulai pukul 17.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB. Berbagai latihan menuju malam final dan talent show dilakukan disini. Mulai dari latihan salam sembah, perkenalan, senyum, nari, fashion show, Q&A, dan materi-materi terkait kepariwisataan Depok lainnya. Disini finalis juga mendapatkan pasangan yang akan menjadi "pacar" nya selama sebulan. Saya mendapatkan nomor urut 07 dan pasangan saya Mpok Zenia nomor 08.
Materi oleh Bapak Munir (Kepala Disporaparsenbud) |
latihan Tari |
latihan fashion show |
Latihan pasang tumpal Mpok |
latihan sikap Abang Mpok |
Latihan Cepol Mpok |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar