Jumat, 02 September 2016

Hatiku Berlabuh di Italia

Haaai,
lama yaa gak nulis lagi. 
Well, setelah lama menghilang dari dunia blog. Saya akan coba nulis lagi secara rutin, membagi kisah-kisah saya disini. Italia. 

Kok jadinya ke Itali? Kenapa milih Itali?
ini adalah pertanyaan yang banyak menghampiri saya beberapa waktu belakangan, ketika pertanyaan sebelumnya "Kapan berangkat?".

Hari kedua di depan icon kota Rimini
Itali, ini bukan keputusan yang diambil semalam dua malam, tapi keputusan yang Insya Allah sudah dipikirkan matang-matang. Dalam tulisan saya sebelumnya di sini, saya bercerita bahwa saya telah berjanji kepada interviewer saya untuk pindah kampus dari MSc International Tourism Management di University Exeter UK jika lolos. Dan bernar saja setelah pengumuman, saya langsung cari-cari kampus mana yang sekiranya menawarkan program Tourism Management yang cocok dengan saya.

Beberapa pilihan yang hadir waktu itu ada Tourism, Heritage, and Development University of Glasgow; Service Management in Tourism Lund University; Tourism, Environment, and Development KIng's College London; dan Leisure, Tourism, and Environment Wageningen University. Saya sempat daftar online ke semua kampus di atas, hanya beberapa kampus tidak saya selesaikan pendaftarannya. Preferensi saya adalah memilih jurusan Tourism Management yang related dengan ilmu ekonomi. Akhirnya saya memutuskan untuk mendaftarkan diri di Swedia, sambil menunggu pengumuman di sana, saya juga mencoba mencari kampus lain yang sekiranya cocok dengan kebutuhan saya. 

Saya ingat bahwa reviewer saya menyarankan untuk mencari jurusan Tourism di Swiss, Prancis, Itali, Spanyol, atau Jerman. Hal ini karena negara-negara tersebut merupakan negara-negara dengan daya tarik wisata yang sangat bagus dengan jumlah kunjungan wisatawan yang selalu meningkat dari tahun ke tahun. Terlebih, saya juga hanya berminat untuk berkuliah di Benua Biru. Saat itu saya mencari informasi dan mengirimkan email kepada hampir seluruh kampus di Benua Biru yang ada di list 200 besar kampus terbaik dunia menurut LPDP. Apakah kampus tersebut menawarkan program Tourism Management? Bagaimana Courses yang ditawarkan? Bagaimana reputasi kampusnya? Bahasa  apa yang digunakan? itu adalah beberapa  pertanyaan yang menjadi acuan saya. Hasilnya, hampir seluruh kampus yang saya cari tidak menawarkan program Master Tourism Management, hal ini bisa dimaklumi karena Tourism memang belum lama diakui sebagai cabang ilmu baru dalam dunia akademis. 

Kesimpulannya, Swiss, Prancis, Italia, dan Spanyol memang banyak menawarkan program Tourism Management. Saya akui Swiss merupakan negara terbaik untuk sekolah pariwisata, Semua aspek di sana mendukung untuk melahirkan ekspert di bidang pariwisata. Sayangnya, kampus-kampus pariwisata terbaik di sana merupakan college atau sekolah tinggi khusus pariwisata, bukan universitas, jadi rankingnya tidak  terindeks oleh QS World Rangking dan sejenisnya. Sementara negara-negara lain seperti Prancis, Jerman, dan Spanyol juga memiliki beberapa program Master Tourism, namun  program yang ditawarkan masih belum menggunakan bahasa Inggris.  

Selagi menunggu pengumuman dari Lund University, saya semakin khawatir karena waktu semakin sempit dengan target mulai kuliah saya. Sampai pada suatu hari di bulan Februari saya mendapatkan email balasan dari University of Bologna Italia bahwa mereka menawarkan program Master Tourism Economis and Manegemnt, dan yang paling terpenting menggunakan pengantar Bahasa Inggris. Saya semakin kepo, sampai akhirnya saya dalami situs University of Bologna. University of Bologna ternyata merupakan kampus tertua di Eropa Barat yang sudah berdiri sejak 1088, hal ini tentu membuat tradisi akademis di kampus ini sangat mengakar kuat. Selain itu jurusan Tourism Economics and Management merupakan jurusan yang sudah tersertifikasi oleh United Nations World Tourism Organization, badan tertinggi di bidang pariwisata. 


Sambil menunggu pengumuman dari Lund University, saya mantap memutuskan untuk mendaftar di University of Bologna. Saya yakin Allah akan memilihkan jalan yang terbaik bagi saya. Benar saja, Alhamdulillah beberapa minggu setelah saya mendaftar di Bologna saya mendapatkan hasil bahwa saya tidak lolos pendaftaran di Lund University,  alasannya karena mata kuliah yang saya ambil di S1 kurang dari standar minimal yang diwajibkan pada program studi yang akan saya ambil di S2. Sempat kecewa namun hanya sebentar, kembali ke prinsip Allah pasti memilihkan jalan yang terbaik untuk saya. 

Awal April saya mendapatkan email bahwa saya diterima di University of Bologna. Wuaaaaaaa saat itu rasanya campur aduk seneng, terharu, bersyukur. Alhamdulillah penantian panjang saya terhenti pada Universitas ini, Universitas yang bahkan tidak pernah terlintas di pikiran saya, bukan suatu kebetulan juga bahwa saya mempunyai ikatan emosional yang cukup kuat dengan Italia. Yap, saya penggemar berat Internazionale Milano sejak kecil. Betapa bersyukurnya saya saat ini diberikan kesempatan untuk belajar di negeri pizza ini. 

Email Kelulusan dari Kampus
Namun, perjuangan agar bisa berkuliah di University of Bologna belum selesai sampai di sini, Masih banyak dokumen yang harus saya urus sebelum keberangkatan. Mulai dari mengurus surat perpindahan universitas di LPDP. Bolak balik ke Kemenpar untuk minta surat rekomendasi, mengurus Ijazah di Kemenhumham, Kemenlu, dan Embassy Italia untuk membuat Declaration of Value. Kisah ini akan saya tuliskan dalam tulisan berbeda. 

Saya percaya bahwa niat dan usaha yang baik, juga akan beriringan dengan hasil yang terbaik. Selalu jaga orang-orang yang membersamai langkah kita dalam setiap doa dan support-nya. Alhamdulillah ini bukan semata-mata karena usaha saya, tapi banyak orang baik di sekitar saya yang membantu saya sampai ke sini, tentunya atas izin Allah.

Tugas kita hanya berencana dan berusaha, biarkan Allah yang menyempurnakannya. We Plan, God Corrects.

Rimini, 3 September 2016
Azhari Fauzan




1 komentar: