Jumat, 10 Februari 2017

Sistem Perkuliahan di Italia

"Enak ya jalan-jalan terus!, " kuliahnya kapan?"

Kira-kira itu adalah komentar yang paling sering saya dapatkan ketika saya mengunggah foto-foto saya (yang kelihatannya) menyenangkan di media sosial.  Memang kami yang sedang berjuang menimba ilmu di luar negeri kelihatannya lebih banyak senang-senangnya karena mayoritas apa yang kita tunjukan lebih banyak bagian senang-senangnya (?). "lho bukannya memang kuliah di luar negeri itu menyenangkan ya? apalagi di Eropa bisa jaln-jalan kan?".

Eiiiits, nanti dulu. Jalan-jalan memang jadi moment penting yang ditunggu-tunggu selama masa perkuliahan. tapi percayalah untuk sampai ke moment itu perlu perjuangan yang gak mudah lhoooo.
Kemudian pertanyaan penting muncul "emang sistem perkuliahan di sana gimana sih?".

Fun dinner of TEaM students

5 Weeks Lectures 
Perguruan tinggi si Italia khususnya di kampus saya, University of Bologna punya istilah term, kalau di indonesia itu biasanya disebut tengah semester. Jadi dalam satu semester itu terdiri dari 2 term. Bedanya dengan di Indonesia, masa satu term di sini sangat singkat. Kalau di Indonesia biasanya kurang lebih 3 bulan, di sini hanya 5 minggu. Artinya perkuliahan di kelas akan diberikan dalam waktu yang singkat, dengan beban materi yang tidak sedikit, kebayang dong gimana padatnya.Di sela-sela lectures, biasanya dosen juga akan memberikan tugas-tugas, baik individu ataupun kelompok sebagai salah satu komponen penilaian di akhir masa perkuliahan. Setelah perkuliahan dosen juga akan mengupload seluruh materi kuliah di platform kampus, jadi mahasiswa bisa mengunduh materi kapanpun dan di manapun.  Masa ini biasnya berlangsung selama September-Oktober, November-Desember, Februari-Maret, dan April-Mei.

Catch-Up Lessons
Setelah selesai masa perkuliahan di kelas 1 term, akan ada masa catch-up lessons, ini biasanya satu minggu. Tujuannya untuk belajar mandiri secara intensif dan masa bertanya kepada profesor jika ada materi yang kurang jelas selama perkuliahan. Ya, di sini setiap profesor punya waktu office hour khusus setiap minggunya, di mana waktu itu bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa agar datang ke ruangannya untuk bertanya atau berdiskusi. Masa-masa ini biasanya perpustakaan dan ruang-ruang belajar yang disediakan kampus akan sangat ramai, bahkan masih pagi pun semua tempat duduk sudah terisi penuh. Masa di mana kantung mata mulai membesar karena sleepless, masa-masa di mana prinsip yang penting makan (apa aja dimakan asalkan bikin kenyang, cepat, tanpa menyita banyak waktu belajar). Masa ini akan lebih panjang ketika term 1 karena bertepatan dengan libur natal dan tahun baru. Waktu-waktu ini lah yang biasanya dimanfaatkan mahasiswa untuk jalan-jalan sejenak (walaupun gak tenang karena mikirin ujian hehe).

Exam Sessions
Kemudian tibalah masa pertaruhan. Masa-masa ketika perjuangan belajar selama satu term ditentukan di satu hari.  Seluruh kegiatan perkuliahan terintegrasi dengan sistem online, termasuk untuk pendaftaran ujian masing-masing mata kuliah. Hanya mahasiswa yang mendaftarkan diri di ujian yang boleh mengikuti ujian. Tipe ujian di Italia sendiri biasanya terdiri dari 2 tipe, yaitu ujian oral dan written. Range nilai di Italia yaitu dari 1-30, dan batas minimal untuk dapat lulus adalah 18. Uniknya di Italia, sangat mungkin kita mendapatkan poin 30, bahkan kebih dari 30. istilahnya 30 lode (atau 30 plus), hal ini karena beberapa mata kuliah tidak hanya mengambil nilai dari ujian tapi juga punya nilai tambahan yang diambil dari tugas-tugas selama masa perkuliahan. 

Exam selesai, tinggal tunggu hasil. Jika lulus alhamdulillah kita bisa bernafas legaaaa :). Tapi jika tidak lulus? Kalau di Indonesia mungkin kita harus mengambil mata kuliahnya lagi semester depan bersama adik-adik kelas. Di sini, setiap mata kuliah biasanya mengadakan ujian sebanyak 3 kali dalam setahun, jadi kita masih punya kesempatan kedua dan ketiga jika gagal. Perlu diketahui masing-masing mata kuliah punya bobot yang berbeda, istilahnya courses kalau di indonesia sama dengan sks. Jika satu mata kuliah bobotnya 12, biasanya itu akan dibagi 2 menjadi 6 sks di term 1 dan 6 sks di term 2. Jika kita tidak lulus di term 1, kita tidak bisa ikut ujian di term 2, artinya kita harus ikut total exam, yaitu ujian yang materinya merupakan gabungan dari materi term 1 dan 2.

Bagi mayoritas mahasiswa Italia, besarnya nilai yang mereka dapat sangatlah penting. Lulus saja tidak cukup, lulus dengan nilai memuaskan itu targetnya. Karena ujiannya bisa dilakukan 3 kali, tak jarang mereka akan terus mereject nilai yang mereka dapat lalu ikut ujian lagi sampai benar-benar puas. Ini karena besarnya nilai akan sangat penting dalam proses mencari kerja di Italia yang super kompetitif sementara lapangan pekerjaan tidak begitu banyak. 

Waktu ujian sendiri tergantung dari masing-masing dosen, jika dosen mengadakan ujian di awal-awal exam session ini berarti setelah exam kita punya lebih banyak waktu libur. Jika dosen mengadakan ujian di akhir exams session, bisa jadi malah kita tidak ada libur sama sekali karena setelahnya langsung masuk ke lectures session baru.

Kesimpulannya, kuliah di Eropa khusunya di Italia lebih singkat, materi yang diberikan lebih padat, waktu liburnya lebih banyak (walaupun sebagian waktu liburnya digunakan untuk belajar juga). Jadi kalau banyak diantara mahasiswa yang mengunggah foto-foto yang menyenangkan, itu hanyalah sisi lain dari perjuangan kehidupan kampus yang sedang dijalani, sebagai bentuk self-rewarding setelah bergelut dengan materi-materi kuliah, melewati ujian-ujian penuh tantangan :)


Rimini,
11 Februari 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar