Selasa, 03 Februari 2015

2014's Sweet Memories



Tulisan ini seharusnya sudah di-posting ketika masih euforia tahun baru. Tapi gak apa-apa mumpung masih bulan Januari, walaupun sudah hampir habis hhe. Seperti postingan sebelumnya di tahun 2014, kali ini saya juga akan me-review apa saja yang sudah saya lakukan selama tahun 2014. Banyak hal dan pelajaran baru yang saya dapatkan dari beragam aktivitas di tahun 2014. 


Januari-Februari
Awal tahun 2014 saya berkesempatan untuk menjadi guru di daerah pelosok Indramayu. Ya, saya terpilih menjadi salah satu dari 36 pengajar Gerakan UI Mengajar angkatan 3. Selama kurang lebih 3 minggu. Bukan hal mudah ketika saya harus mengajar 29 anak-anak menggemaskan kelas 2 SDN Cemara Kulon Indramayu. Orang asing yang mungkin lebih cocok menjadi kakak mereka hadir ke dalam kelas mereka.
Dengan berbagai permasalahan dan intrik selama program ini mengajarkan saya banyak hal terutama nilai-nilai kehidupan yang gak akan pernah saya dapatkan ketika di bangku kuliah. Dunia anak-anak dan pendidikan di daerah 3T membuka mata dan pikiran saya, bahwa masih banyak bibit-bibit masa depan Indonesia yang belum sepenuhnya mendapat hak yang sama dalam pendidikan.
Tak hanya berurusan dengan anak-anak, saya juga bersentuhan langsung dengan masyarakat dan kultur daerah setempat. Tinggal satu atap dengan keluarga kecil, pasangan muda dengan satu orang anak selama beberapa hari membuat saya seakan menemukan keluarga baru dalam kehangatan mereka. Keluarga baru juga saya dapatkan dalam sosok panitia dan sesama pengajar GUIM Titik 5 SDN Desa Cemara Kulon.
Keterikatan emosi, alasan mengapa saya selalu rindu dengan Desa Cemara Kulon, Indramayu. Bapak Azhar.




Februari-Maret
Lagi, saya sangat bersyukur diberi kesempatan oleh Allah untuk belajar hal baru. Kali ini saya terpilih menjadi delegasi Indonesia dalam program JENESYS 2.0. Program yang mengundang anak-anak muda dari Asia Tenggara untuk belajar budaya Jepang secara langsung. Program ini dibiayai full oleh pemerintah Jepang.
JENESYS merupakan pengalaman pergi ke luar negeri pertama saya. Jepang mengajarkan saya tentang banyak hal, negeri dengan tingkat keteraturan dan kedisiplinan yang sangat baik. Saya juga bersentuhan langsung dengan masyarakat disana, sama seperti GUIM saya juga mendapatkan orang tua asuh selama beberapa hari. Kehangatan keluarga dari pasangan yang sudah cukup berumur asal Okayama, menjadi alasan kemana saya harus pulang ketika saya berkunjung ke Jepang lagi.
Dalam program ini saya juga dipertemukan dengan mahasiswa dan mahasiwi hebat dari berbagai Universitas di Indonesia. Pengalaman ini membuat saya mendapatkan sahabat-sahabat baru, membuka wawasan internasional, dan semakin membuat saya berani untuk bermimpi lebih.




Maret-Mei
Dalam bulan ini berbagai aktivitas saya lakukan. Selain kuliah, saya juga aktif sebagai Quality Control di BEM FIB UI. Kesempatan untuk berangkat ke Jepang mebuat saya semakin termotivasi untuk lebih berani berkompetisi. Beberapa program yang menawarkan kesempatan ke luar negeri gratis mulai menarik perhatian saya untuk tidak melewatkannya. Terakhir adalah program PPAN Jawa Barat, namun saya hanya berhasil sampai tahap finalis. Pelajaran dan sahabat-sahabat baru yang saya dapatkan dari pengalaman menjadi hal yang saya sangat syukuri. Dalam fase ini membuat saya semakin berani untuk berkompetisi, dalam hal yang postif tentunya.



Mei-Juli
Lagi, satu wadah kompetisi positif yang saya ikuti ‘Pemilihan Abang Mpok Depok 2014’. Berkat restu Ibu alhamdulillah saya berhasil menjadi finalis dan dinobatkan sebagai Duta Mahasiswa. Banyak yang saya korbankan untuk berada disini, saya harus mengundurkan diri dari Kuliah Kerja Nyata UI program pengabdian masyarakat yang sudah sejak lama saya inginkan dan mengundurkan diri sebagai Quality Control BEM FIB UI, tempat yang sudah seperti rumah bagi saya, segalanya dimulai dari sini. Berat memang, namun hidup adalah pilihan, saya percaya bahwa apapun yang saya pilih dengan niat yang ikhlas pasti akan mendatangkan banyak kebaikan. Abang Mpok Depok menjadi sarana kontribusi yang bisa saya berikan sebagai warga Kota Depok.
Satu lagi organisasi yang saya ikuti disini yaitu UI Buddy Club, ini lebih kepada wadah yang saya rasa sangat cocok untuk meng-upgrade diri saya. Saya percaya bahwa saya akan banyak belajar disini, atmosfir Internasional menjadi salah satu alasannya.



Agustus-Oktober
Fase ini mungkin menjadi fase mendekatkan diri kepada Allah. Ramadhan dan Idul Fitri seakan menjadi momen yang pas untuk rehat sejenak dari padatnya kegiatan dan kuliah yang cukup menyita waktu. Kalau sudah begini, keluarga jadi tempat yang paling indah. Tugas-tugas dinas sebagai Duta Mahasiswa dan Duta Pariwisata silih berganti pada periode ini.

Rasanya tahap ini adalah tahap untuk semakin berpikir keras, apa lagi kalo buka masa depan. Menyandang status mahasiswa tingkat akhir menuntut saya untuk banyak mengambil keputusan penting dan menentukan arah sejak saat ini. Proses pendewasaan, katanya syndrom usia 20 tahun dimana saya genap berusia 20 tahun pada 16 Agustus kemarin. 

November-Desember
Entah mengapa saya lebih suka menyebut fase memberi kebermanfaatan pada fase ini. Alhamdulillah saya diberikan kepercayaan untuk mengisi beberapa seminar sebagai pembicara juga menjadi juri dalam beberapa lomba. Suatu kebahagiaan bagi saya bisa bermanfaat untuk orang banyak, karena sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Namun ada satu hal yang semakin dekat disini. Tak terasa saya memasuki semester terakhir dalam perkuliahan saya, ada banyak hal yang telah menunggu untuk diperjuangkan salah satunya adalah kamu, Skripsi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar